Ciri-ciri
chordata :
·
Chorda
Dorsalis : Struktur
penguat pertama bagi tubuh anggota filum ini berupa jaringan seluler yang
memanjang pada sisi dorsal tubuh. Disebut juga notochord.
·
Batang
Syaraf : Pada stadium
embrio tingkat awal terletak pada sisi dorsal tubuh. Pada tunicata setelah
larva mengalami metamorfosis batang syaraf mengalami degradasi menjadi
ganglion-ganglion. Pada chordata lebih tinggi, batang syaraf kelak dikelilingi
arcus neuralis vertebrae dan otak dibungkus cranium.
·
Celah
insang : mulai berkembang
pada sisi lateral faring embrio. Masing-masing celah mula-mula berbentuk
kantong dan dindingnya pecah dan terjadi celah-celah insang. Pada amfibia
menghilang setelah metamorfosis dan vertebrata lainnya celah hanya pada stadium
embrio dan tidak berfungsi sebagai alat pernafasan.
Chordata
Hewan yang termasuk chordata adalah
semua hewan yang memiliki penyokong tubuh dalam, mulai dari tingkat sederhana
atau chordata tingkat rendah dan chordata tingkat tinggi.
Asal-Usul Chordata
Teori-teori tentang asal usul Chordata
disusun berdasarkan karakteristik invertebrata dan kordata rendah. Ada 3 teori
yang dapat dikemukakan mengenai asal usul Phylum Chordata yaitu:
1.
Teori Anelid
Baik anelida maupun Chordata bersifat
bilateral simetris dan bersegmen. Organ-organ ekskresi bersegmen, selom tumbuh
baik, ada korda saraf di pembuluh-pembuluh darah longitudinal. Apabila pada
anelida kita menempatkan korda sarafnya di sebelah dorsal saluran pencernaan,
maka tipe aliran darahnya akan sama dengan yang terdapat pada chordata. Namun,
namun mulut anelida itu lalu ada di sebelah dorsal, tidak seperti pada chordata
yang mulutnya di sebelah ventral. Demikian pula berbagai hubungan dorsoventral
akan berubah. Lebih-lebih lagi, annelida itu tidak mempunyai struktur yang
serupa dengan notokorda atau celah-celah insang.
2.
Teori Araknid
Persamaanya adalah pada eurypterid (artropoda zaman
Paleozoik) dan ostracoderm (chordata pada zaman purba), yaitu adanya
eksoskeleton dorsal, namun demikian, kordata tidak mempunyai apendiks-apendiks
seperti pada artopoda, dan korda sarafnya terletak sebelah dorsal. Sedangkan
pada artopoda, korda sarafnya ada di sebelah ventral.
3.
Teori Ekinodermika
Larva tornaria dari cacing lidah Soccoglossus
sp. (anak filum Hemichordata) dan larva bipinnaria dari
echinodermata, semuanya transparan, bersilia eksternal, dengan ruang selom, dan
mempunyai porus dorsal. Dahulu memang terjadi kekeliruan, yaitu larva cacing
lidah itu diidentifikasi sebagai Asterius sp. Sebuah hipotesis pernah
dikemukakahn, bahwa larva echinodermata→larva hemichordata→larva tunikata→amfioksus→ostracoderm.
Jika hipotesis itu benar, maka tidak ada lagi kemungkinan akan ditemukan fosil
chordata purba.
Di dalam tubuh chordata terdapat celom.
Mesoderm yang merupakan dinding celom tersebut berasal dari entoderm primer,
sehingga chordata termasuk Enterocelomata bersama Echinedermata. Phylum chordata ini dibagi atas 4 sub phylum yaitu:
1.
Sub Phylum Hemichordata (hemi
= setengah)
2.
Sub Phylum Urochordata (oura
= ekor)
3.
Sub Phylum Chepalochordata (Chepale
= kepala)
4.
Sub Phylum Vertebrata
Protochordata (Chordata Tingkat
Rendah )
·
Sub Filum : Hemicordata
(Stomochordata)
Kedudukan Hemichordata dalam phylum Chordata sulit untuk
dibedakan, karena dalam sub phylum ini terdapat beberapa jenis binatang yang
mempunyai bentuk seperti cacing., mempunyai belalai (proboscis) yang dapat
dipakai untuk melubangi Lumpur atau pasir, adanya notochord yang meragukan. Oleh karena ini dan lain faktor,
hemichordates diperlakukan sebagai famili dari echinodermata dan chordata.
Celah insang berpasangan,
jaringan saraf terletak dibagian dorsal dan ventral tubuh pada epidermisnya. Chorda
dorsalis pendek, terletak dibagian anterior dekat anterior dekat mulut disebut
stomochord
Contah : Saccoglossus (cacing Lidah) ; Balanoglosus
(cacing Acorn).
·
Sub Filum : Urocordata
(Tunicata)
Letak chorda dorsalis terletak
di bagian ekor (caudal). Chorda dan tali saraf (Nerve chord) hanya ada
pada larva Adanya tunica (kantung menyeliputi tubuh) dari sekret tubuh. Larva
seperti berudu, berenang mencari tempat untuk melekatkan diri dan hidup sesil
setelah dewasa. Hemaprodit dan hidup di laut.
Sub Filum : Cephalocordata
Tubuh pipih bilateral, langsing dan kedua ujung meruncing
tanpa kepala nyata. Chorda dorsalis dan batang syaraf memanjang sepanjang tubuh
dan tetap ada. Mulut pada bagian ventral ujung anterior, dimulai dari
vestibulum dan dikelilingi sejumlah cirrus buccalis, kemudian baru sebagai
lubang bulat (velum) yang dikelilingi 22 tentakel untuk menyerang partikel
besar. Pada sisi lateralpharynx terdapat celah insang.
Contoh : Amphioxus lanceotus (ikan lancet)
Karekteristik :
v Notochord
at least in the embrio
v
Dikenal
dg hewan tingkat tinggi berdasarkan struktur, fungsi organ & daya adaptasi
v Umumnya
punya nilai ekonomi tinggi
v Punya
sumbu tubuh: ruas-ruas tulang belakang, tubuh terbungkus kulit
v
Tubuh
terbagi: kepala, leher, badan, ekor
v
Rangka
endoskeleton terbentuk dari tl rawan, semua sistem organ sudah terbentuk
v
Ada
2 kelompok: Agnatha & Gnatostomata (rangka pembentuk mulut)
v
Pada
rangka melekat otot untuk pergerakan
v
Saluran
pencernaan lengkap di sebelah ventral (mulut—anus)
v
Organ
respirasi insang (air) & paru-paru (darat)
v Sistem
sirkulasi terdiri atas jantung & pembuluh darah
v
Sistem
ekskretori berupa sepasang ginjal
v
Sistem
saraf terdiri atas otak & sum-sum tl belakang
v Memiliki kelenjar endokrin (penghasil hormon)
![](file:///C:%5CUsers%5CHafizh%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image010.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar